Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada dalam zona tekanan saat akhir sesi perdagangan hari Kamis (25/4). IHSG melemah 0,27 persen (-19 poin) ke posisi 7.155.
Volume perdagangan mencapai 267,10 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp14,92 triliun. Penyokong utama pelemahan IHSG adalah sektor transportasi yang drop 1,14 persen. Sementara itu sektor konsumer prime naik terkuat sebesar 1,55 persen.
Saham top losers:

PTMP

,

ANTM

,

SRTG

Saham top gainers:

UNVR

,

ICBP

,

ESSA

Bursa Asia
Market saham Asia melemah pada perdagangan hari Kamis (25/4) seiring perkiraan kinerja Meta Platforms (Induk perusahaan Facebook) yang mengecewakan investor. Kinerja Meta tersebut memukul saham-saham teknologi.
Yen tembus level 155 per dolar AS untuk pertama kali sejak 1990 memicu kekhawatiran intervensi Bank of Japan (BOJ). Tekanan terhadap saham tekno di Asia membawa Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) melemah 0,5 persen.
Penurunan 15% saham Meta setelah induk Instagram tersebut memperkirakan pendapatan kuartal saat ini lebih rendah dari perkiraan dan pengeluaran yang lebih tinggi memperburuk suasana. Proyeksi tersebut memicu aksi jual di sektor teknologi dan saham teknologi AS.
Minggu ini, emiten teknologi papan atas di AS menjadi sorotan. Hal tersebut karena Alphabet, Microsoft dan Intel merilis laporkan kinerja pada hari Kamis nanti. Saham teknologi mendapat dorongan pada hari Rabu setelah Tesla mengatakan akan memperkenalkan "model baru" pada awal tahun 2025 menggunakan platform dan jalur produksinya saat ini
Selain pendapatan perusahaan, fokus investor akan tertuju pada data produk domestik bruto AS kuartal pertama pada hari Kamis dan pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, untuk bulan Maret pada hari Jumat.
Laporan inflasi harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret telah membalikkan ekspektasi mengenai kapan The Fed akan mulai memotong suku bunganya. Dengan pasar memperkirakan kemungkinan 70% pada bulan September sebagai titik awalnya, CME FedWatch Tool menunjukkan.
Para trader memperkirakan pelonggaran sebesar 43 basis poin pada tahun 2024, jauh lebih rendah dari perkiraan mereka sebesar 150 basis poin pada awal tahun ini.
Pergeseran ekspektasi terhadap suku bunga AS telah mengangkat imbal hasil Treasury dan dolar, sehingga memberikan bayangan pada pasar mata uang. Terhadap sejumlah mata uang, dolar sedikit berubah pada 105,75. Indeks ini naik lebih dari 4% tahun ini.
Nikkei225 (Jepang) -2,16% ke 37.628
Topix (Jepang) -1,74% ke 2.663
Shanghai Composite (China) +0,27% ke 3.052
Shenzhen Component (China) +0,14% ke 9.264
CSI300 (China) +0,25% ke 3.530
Hang Seng (Hong Kong) +0,48% ke 17.284
Kospi (Korsel) -1,78% ke 2.628
Taiex (Taiwan) -1,36% ke 19.857
S&P/ASX200 (Australia) libur
Currency
USD-JPY ke 155,63/+0,18%
USD-SGD ke 1,3594/-0,19%
AUD-USD ke 0,6528/+0,46%
USD-CNY ke 7,2472/+0,02%
USD-MYR ke 4,7800/+0,05%
USD-THB ke 37,0300/-0,10%
USD-IDR ke 16.187/+0,20%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa melemah pada perdagangan hari Kamis (25/4) karena investor mencerna serangkaian rilis kinerja laba emiten terkini. Indeks tolok ukur regional Eropa, Stoxx 600 drop 0,24 persen di awal transaksi. Mayoritas sektor saham berada di area negatif. Sektor makanan dan minuman drop 1,6 persen. Sementara sektor layanan kesehatan naik 0,5 persen.
Indeks DAX Jerman -0,47% pada posisi 18.003
Indeks FTSE Inggris +0,46% ke 8.077
Indeks CAC Prancis -0,28% di level 8.069
Oil
Harga minyak naik tipis pada perdagangan hari Kamis (25/4) sore seiring sinyal lemahnya demand BBM di AS (pengguna BBM terbesar di dunia). Juga faktor Meningkatnya risiko konflik di wilayah penghasil utama minyak di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent naik 18 sen menjadi $88,20 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS menguat 13 sen menjadi $82,94 per barel. Kedua tolok ukur tersebut kehilangan kurang dari 1% pada hari Rabu.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin